Hai, Rencang Hanoman! Pernah dengar kata biji dan benih, kan? Apalagi kalau Rencang Hanoman sedang memulai hobi berkebun atau sekadar tertarik dunia tanaman, pasti sering dengar dua kata itu. Tapi, pernah tidak sih, kamu merasa bingung dengan perbedaan dari biji dan benih? Hmm, ternyata dua kata ini sering banget dianggap sama, padahal keduanya punya perbedaan yang cukup penting!
Nah, paham soal perbedaan biji dan benih itu penting banget, Rencang Hanoman! Kalau kamu sudah paham perbedaan antara benih dan biji, kamu bakal lebih mudah menentukan peluang tanaman untuk tumbuh sehat, subur, dan maksimal. Jadi, yuk, kita bahas lebih dalam perbedaan antara keduanya!
Biji itu Apa Sih?
Nah, kalau kamu lagi makan buah seperti tomat, pisang, atau apel, pasti sering menemukan biji di dalamnya, kan? Jadi, biji itu sebenarnya adalah struktur alami tanaman yang terbuat dari sel-sel yang berkembang biak untuk menciptakan tanaman baru. Nah, biji adalah tempat si tanaman “bersembunyi” sebelum akhirnya tumbuh menjadi tanaman yang baru.
Eitss, tapi biji juga tidak bisa tumbuh begitu saja tanpa adanya kondisi yang tepat, seperti kelembaban, suhu, dan tanah yang pas. Nah, di dalam biji ada cadangan makanan yang akan disediakan untuk tanaman muda (atau yang disebut embrio) sampai bisa mulai menyerap makanan dari tanah. Jadi, sudah paham dong. Biji memang penting sekali untuk kelangsungan hidup tanaman!
Ini dia beberapa contoh biji yang pasti sering Rencang Hanoman lihat:
Biji tomat yang ada di dalam buahnya.
Biji cabai yang kamu temui kalau lagi potong cabai.
Biji mangga yang kita temui saat makan mangga.
Biji jeruk yang ada di dalam buah jeruk.
Pada intinya, biji adalah produk alami yang berasal langsung dari tanaman dan bisa jadi sumber untuk menumbuhkan tanaman baru. Kalau biji jatuh ke tanah dan diberikan kondisi yang tepat, bisa tumbuh jadi tanaman baru yang sehat.
Kenalan dengan Benih!
Kalau biji tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia maka, benih adalah biji yang sudah dipilih, disiapkan, dan disortir untuk tujuan tanam, biasanya dengan kualitas yang lebih terjamin. Selain itu, prosesnya juga sudah ada campur tangan manusia atau teknologi. Jadi, kalau kamu beli benih di toko pertanian atau toko tanaman, itu berarti kamu membeli biji yang sudah diseleksi agar kualitasnya lebih baik.
Kenapa sih penting memilih benih yang berkualitas? Benih yang sudah dipilih dengan teliti biasanya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi untuk tumbuh dengan sehat dan menghasilkan tanaman yang maksimal. Misalnya, kalau kamu beli benih cabai yang berkualitas, kemungkinan cabai yang tumbuh nanti bakal lebih kuat, lebih produktif, dan lebih tahan terhadap hama.
Contoh benih yang banyak ditemukan di pasaran:
Benih bunga Matahari yang kamu tanam di pekarangan rumah.
Benih padi yang siap ditanam di sawah.
Benih selada yang tumbuh segar di kebun.
Benih cabai yang siap menghasilkan cabai super pedas.
Nah, sekarang pasti sudah mulai paham, kan, bedanya biji dan benih? Keduanya memang berhubungan dengan proses perkembangbiakan tanaman, tapi memang ada perbedaan mendasar yang penting buat kamu ketahui. Jangan lupa, kalau Rencang Hanoman ingin hasil kebun yang maksimal, pastikan pilih benih yang berkualitas, ya! Meskipun keduanya sama-sama bisa ditanam, benih yang sudah dipilih dan disiapkan dengan baik tentunya lebih menjanjikan hasil yang lebih maksimal.
Semoga dengan artikel ini, Rencang Hanoman jadi lebih paham dan tidak bingung lagi perbedaan dari biji dan benih. Jadi, siap untuk mulai berkebun dan menanam tanaman baru di rumah?
Oh iya, kalian bisa datang ke Kebun Hanoman untuk belajar lebih banyak soal tanaman dan tips menanam serta merawatnya! Ditunggu kedatangannya ya!